Dongeng Jepang : Restoran yang Memiliki Banyak Pesanan (Chuumon no Ooi Ryouriten)
Restoran yang Memiliki Banyak Pesanan
Dua sedadu muda
berjalan menuju hutan dengan membawa senapan yang mengkilap. Mereka berniat
menghabiskan waktu liburan mereka dengan berburu. Orang yang bertugas
menunjukan jalan untuk mereka entah pergi kemana, kemudian dua ekor anjing yang
mereka bawa dari Tokyo sangat kelelahan
sampai mengeluarkan busa dari mulutnya.
“Cih ... padahal sudah sampai puncak
tapi kita sama sekali tidak mendapatkan satupun buruan” kata sedadu yang
pertama sambil melihat anjing-anjing yang hampir mati kelelahan.
“lebih baik kita segera pulang saja” Kata serdadu yang kedua.
“lebih baik kita segera pulang saja” Kata serdadu yang kedua.
“ Benar juga yah, kita sudahi saja
perburuannya, nanti di penginapanpun kita masih bisa membeli seekor burung
sebagai hasil buruan”.
Akan tetapi karena mereka terlalu jauh masuk kedalam hutan, mereka lupa jalan pulang.
Angin berhembus sepoi-sepoi,
rumput-rumput bersuara karena diterpa angin.
“Aku kedinginan, aku juga lapar”
Kebetulan didepan mata mereka berdua
berdiri sebuah bangunan restoran gaya Eropa yang di depan gerbangnya tertulis “Restoran Gaya Eropa : Rumah Kucing Hutan”.
“Wah, hebat sekali didalam hutan begini
ada restoran bergaya klasik” kata seorang serdadu.
Tidak disangka ketika mereka berdiri
didepan Restoran itu ada sebuah tulisan berwarna emas di pintu masuknya. Tulisan
tersebut berbunyi :
“Siapapun anda, silahkan masuk. Jangan
sungkan-sungkan”
“Sudahlah, kita masuk saja” kata
seorang serdadu tidak sabar.
Ketika pintu masuk di buka, terdapat
sebuah tulisan :
“Kami sangat menyambut kedatangan
kalian, apalagi para pemuda dan orang-orang yang berbadan gemuk”
“Wow, Lihat kita berdua
disambut dengan baik” pikir mereka berdua kegirangan.
Kemudian mereka
berjalan menuju dalam ruangan dengan melewati sebuah lorong, di ujung lorong
itu kembali terdapat sebuah pintu.
“Wah rumahnya punya
banyak pintu yah” kata seorang serdadu.
“Ini adalah rumah
bergaya rusia jadi untuk menahan udara dingin dari luar dibuat seperti” kata
seorang serdadu menjelaskan.
Diatas pintu tersebut terdapat
tulisan :
“Karena Restoran kami memiliki banyak
pesanan, harap tunggu sebentar”
“Walaupun letak Retoran ini didalam hutan ternyata cukup terkenal juga yah” kata seorang serdadu.
Ketika mereka membuka pintu, ternyata
didalamnya masih ada pintu lagi. Dan kembali diatas pintu tersebut terdapat
sebuah tulisan. Tulisan itu berbunyi :
“Silahkan anda rapihkan rambut
anda, dan bersihkan sepatu anda dari kotoran yang menempel”
“Wah Restoran yang
sangat ketat dengan kebersihan yah”kata seorang serdadu berpendapat.
Mereka berdua melakukan semua yang diperintahkan tadi. Secara bergatian mereka membersihkan sepatu bot dengan sikat dan menyisir rambut mereka sampai rapi.
Angin berhembus kecang masuk kedalam
ruangan melalui celah-celah.
Kedua serdadu tersebut terkejut sambil gemetaran
mereka berjalan menuju ruangan berikutnya.
Diruangan berikutnya kembali ada sebuah
tulisan aneh.
“Lepaskan peluru dari senapan kalian,
kemudian letakan senapan kalian diruangan ini”
“Aku mengerti maksudnya agar kita bisa
makan tenang kita disuruh meletakkan senapan kita disini” kata seorang serdadu.
Di ruangan berikutnya tertulis :
“Lepaskan topi, jas dan sepatu kalian
disini”
Diruangan berikutnya kembali ada tulisan
:
“Letakan kacamata, dompet, dan
benda-benda lainnya. Terutama benda tajam kemudian letakan dibrangkas ini”
Didepan pintu diruangan yang selanjutnya ada
sebuah guci berisi krim disebelahnya terdapat sebuah tulisan seperti ini :
“Silahkan basuh muka tangan dan kaki
kalian dengan krim yang ada didalam guci”
“Tulisan ini maksudnya
apa ya”, kata seorang serdadu
“Sepertinya ini dibuat agar tangan dan
kaki kita tidak kering, kan tadi kita berada diluar yang suhunya dingin
kemudian kita tiba-tiba masuk kedalam ruangan yang hangat” kata seorang serdadu
yang satu menjawab.
Kemudian mereka berdua mengoleskan krim
yang ada diguci keseluruh muka tangan dan kaki mereka. Krim yang tersisa
didalam guci mereka jilati sampai habis. Dan ternyata krim itu adalah krim susu
sapi.
Diruangan yang selanjutnya. Ada tulisan
seperti ini :
“Makanannya akan segera siap, silahkan
semprotkan minyak wangi yang ada didalam botol keseluruh badan anda”
Mereka berdua kemudian
menyemprotkan minyak wangi keseluruh badan mereka. “Wanginya seperti wangi cuka
yah” kata seorang serdadu.
“Mungkin ini agar kita
berdua tidak masuk angin” kata satu orang serdadu menanggapi.
Ketika mereka membuka
pintu yang selanjutnya ada sebuah tulisan dengan huruf besar berbunyi :
“Maaf kami telah membuat banyak
permintaan kepada anda. Ini adalah permintaan terakhir dari kami, Balurkan
garam yang ada di botol keseluruh badan kalian”
Kedua serdadu tersebut terdiam sejenak
dan saling menatap satu sama lain.
“Kayanya ada yang aneh ?”kata seorang
serdadu
“Iya, ini aneh sekali” jawab serdadu
yang lainnya
“Dari tadi yang banyak meminta
permintaan bukannya pihak Restoran kepada kita”
“ Arti dari Restoran gaya Eropa
itu,... dengan kata lain kita yang
dijadikan masakan”.
Dibalik pintu terdengar suara garfu
yang saling diadukan berbunyi “ting ting”
“Cih, sudah kuduga
mereka menyadarinya, ini gara-gara boss menuliskan hal-hal yang tidak perlu”
kata sesosok mahluk dari balik pintu.
Kedua serdadu itu
gemetaran, mereka ingin melarikan diri tetapi mereka ketakuan bukan main sampai
tidak bisa bergerak. Dari lubang kunci pintu ada dua mata berrwarna biru
mengintip seraya mengawasi mereka berdua.
“Ayo... ayo... silahkan
masuk kedalam boss kami sedang menunggu kalian sambil membawa pisau” kata
makhluk yang ada dibalik pintu.
“Tolong !” kata kedua
serdadu tersebut sambil menangis.
Tiba-tiba dua ekor
anjing yang tadi dianggap mati oleh kedua serdadu tsb menerobos masuk sambil
mengongong “Guk guk”
Anjing itu kemudian
menerobos masuk kedalam ruangan yang tadi, didalam ruangannya terdengar suara
“Meow meow meow” “Bak buk bak buk” seperti suara binatang yang sedang berkelahi.
Kemudian tiba-tiba
ruangan tadi, pintu dan Restoran dengan gaya Eropa semuanya menghilang. Mereka
berdua hanya berdiri gemetaran diatas ladang rumput sambil diterpa angin
kencang. Disekitar ranting pohon mereka berdua melihat topi, jas yang mereka
lepaskan tadi.
“Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
teriak mereka berdua.
Mereka berdua dengan
terburu-buru mengenakan kembali pakaian dan topi mereka kemudian berlari
meninggalkan tempat itu.
Setelah
kejadian tersebut mereka bisa dengan selamat pulang ke kota Tokyo akan tetapi, walaupun
mereka mandi dengan air panas muka mereka yang ketakutan tidak bisa kembali ke
semula.
END
Amanat yang bisa diambil dari cerita diatas adalah yang berkilauan itu belum tentu emas. Apa yang kita lihat sepertinya bagus mewah kadang sebaliknya jadi jangan mudah percaya dan kroscek kebenarannya terlebih dahulu.
Yuhuu segitu dulu ceritanya tunggu cerita-cerita lainnya yah kawan ...
Jangan lupa kritik dan sarannya bisa ditulis dikolom komentar terima kasih atas kunjungannya diblog kami yang sederhana ini ^_^
Sumber ini saya terjemahkan dari :
Bagus kk terimksih
ReplyDeleteMakasih ... tungguin cerita ama artikel selanjutnya yah
ReplyDeleteKami tunggu cerita dan artikel ka Desi selanjutnya
ReplyDeleteTerima kasih banyak afrizal
Delete