100+ Peribahasa Populer Jepang (Nihon no Kotowaza)
Kotowaza (ことわざ) yang artinya peribahasa memiliki banyak sekali makna kehidupan di dalamnya apalagi peribahasa Jepang.
Berikut ini penulis merangkum 100+ Peribahasa Populer Jepang beserta dengan artinya.
1. Sumeba miyako (住めば都)
Dimanapun kita berada atau tinggal, jika kita sudah lama disana perlahan-lahan kita akan merasa tempat itu adalah tempat yang paling menyenangkan.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung."
2. Sannin yoreba monju no chie (三人寄れば文殊の知恵)Pemikiran dari banyak orang lebih baik daripada satu orang saja.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "dua kepada lebih baik daripada satu."
3. Tateba shakuyaku, suwareba botan, aruku sugata wa yuri no hana
(立てば芍薬、座れば牡丹、歩く姿は百合の花)
Perumpamaan untuk seorang gadis cantik. Jika berdiri cantiknya seperti bunga rumput, jika duduk cantiknya seperti bunga peony, dan jika berjalan sosoknya seperti bunga lily.
4. Chiri mo tsumoreba yama to naru (ちりも積もれば山となる)
Benda atau hal sekecil apapun jika dikumpulkan sedikit demi sedikit bisa menjadi banyak.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit."
5. Uwasa wo sureba kage (うわさをすれば影)
Pepatah yang ditujukan untuk orang yang sering kali muncul jika sedang dibicarakan.
6. Hana yori dango (花よりだんご)
Lebih baik kualitas daripada tampilannya.
Hana/bunga memang cantik tapi kue dango bisa mengenyangkan jadi kualitas lebih baik daripada tampilannya.
7. Tenseki koke wo shouzezu (転石苔を生ぜず)
Sebelum memulai sesuatu sebaiknya mempersiapkannya sebaik mungkin.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "sedia payung sebelum hujan."
9. Fukusuibon ni kaerazu (覆水盆に返らず)
Perumpamaan ini menggambarkan :
1) Sekali pasangan berpisah maka hubungannya tidak akan sama seperti awal lagi.
2) Sesuatu hal yang sudah dilakukan tidak bisa diperbaiki lagi.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "nasi sudah menjadi bubur."
10. Mi kara deta sabi (身から出た錆)
Melakukan hal buruk akan berdampak pada diri sediri. Apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai nanti.
Atau dalam peribahasa Indonesia "siapa yang berbuat dia yang akan menerima akibatnya."
11. Saru mo ki kara ochiru ( 猿も木から落ちる)
Orang yang sudah ahli atau master dalam bidang tertentu terkadang bisa juga gagal.
12. Isogareba maware (急がば回れ)
Saat mencoba menyelesaikan sesuatu dengan tergesa-gesa, lebih baik mengambil jalan memutar yang aman daripada mengambil jalan pintas yang berbahaya.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "biar lambat asal selamat."
13. Shippai wa seikou no moto (失敗は成功のもと)
Dengan kegagalan Anda bisa merenungkan penyebabnya lalu memikirkan cara memperbaikinya dan dengan melakukan hal itu Anda akan menuju pada kesuksesan selanjutnya.
"Kegagalan adalah awal keberhasilan."
14. Isseki nichou (一石二鳥)
Hanya melakukan satu pekerjaan bisa langsung mendapatkan dua keuntungan.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "sekali mendayung dua tiga pulau terlewati."
15. Kuraku wo Tomo ni Suru (苦楽を共にする)
Susah senang di pikul bersama
Peribahasa ini artinya dekat dengan peribahasa Indonesia "ringan sama dijinjing berat sama dipikul."
16. Kaeru no ko wa kaeru (蛙の子は蛙)
Peribahasa yang berarti meskipun seorang anak tidak mirip dengan orang tuanya ketika kecil atau memiliki pekerjaan yang berbeda dengan orang tuanya. Pada akhirnya si anak akan tetap mirip dengan orang tuanya dan akan memilih jalan yang sama dengan orang tuanya.
Dengan kata lain sifat dan kemampuan seorang anak akan sama dengan orang tuanya.
Peribahasa Jepang ini mirip artinya dengan peribahasa Indonesia "buah tidak jatuh jauh dari pohonnya."
17. Aru wa nai ni masaru (あるはないに勝る)
Daripada tidak ada sama sekali lebih baik ada meskipun sedikit.
Peribahasa ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "tak ada rotan akarpun jadi."
Biarkan omongan orang atau ganguan dari manapun tetaplah maju menuju tujuan kita.
Peribahasa Jepang dekat dengan peribahasa Indonesia "anjing menggongong kafilah berlalu."
19. Kinben wa seikou no haha (勤勉は成功の母)
Rajin adalah pangkal dari kesuksesan.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "rajin pankal pandai."
20. Amai mono ni wa ari ga tsuku (甘い物には蟻がつく)
Seperti semut yang selalu mengerubuni makanan manis, orang-orang akan berkumpul ditempat yang banyak kesenangan.
Dimana banyak kesenangan/keuntungan disitu akan banyak orang yang berkumpul.
21. Gou ni itte wa gou ni shitagae ( 郷に入っては郷に従え)
Setelah kita tinggal di suatu daerah/negara/kota/kampung tertentu maka kita harus mengikuti adat atau kebiasaan disana.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung."
22. Kajiba dorobou (火事場泥棒)
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang mengambil kesempatan/keuntungan ketika orang-orang sedang dalam keadaan panik atau bingung.
Peribahasa Jepang ini dekat dengan peribahasa Indonesia "mengambil kesempatan dalam kesempitan."
23. Ue ni wa ue ga aru (上には上がある)
Meskipun kita merasa yang paling hebat sebenarnya masih ada orang lain yang lebih hebat lagi. Peribahasa ini biasanya digunakan untuk memperingatkan seseorang agar tidak sombong.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "diatas langit masih ada langit."
24. Toki wa kane nari (時は金なり)
"Waktu adalah uang" peribahasa ini memperingatkan kita untuk tidak menyia-yiakan waktu karena waktu sama berharganya dengan uang.
25. Uma no mimi ni nenbutsu (馬の耳に念仏)
Perumpaan ini menggambarkan tidak peduli seberapa baguspun nasehat yang kita berikan kepada seseorang orang itu sama sekali tidak memahaminya ataupun sama sekali tidak mendengarkannya.
Jadi, diumpamakan seperti berdoa di telinga kuda.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "masuk kuping kiri keluar kuping kanan."
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "sudah jatuh tertimpa tangga pula."
27. Hi no nai tokoro ni kemuri wa tatanai (火のないところに煙は立たない)
Tidak ada rumor yang tidak berdasar sama sekali. Pasti ada alasan mengapa rumor itu ada.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "ada asap, ada api."
28. I no naka kaeru taikai wo shirazu (井の中蛙大海を知らず)
Terjebak dalam pengetahuan dan pengalaman yang sempit sehingga tidak tahu bahwa ada dunia lain yang lebih luas.
Peribahasa Jepang ini artinya dekat dengan peribahasa Indonesia "katak dalam tempurung."
29. Tana kara botamochi (棚から牡丹餅)
Mendapatkan rejeki atau keberuntungan yang tidak diduga-duga.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "seperti mendapatkan durian runtuh."
30. Ryouyaku wa kuchi ni nigashi (良薬は口に苦し)
Perumpamaan yang berarti nasehat yang baik selalu sulit kita terima tapi, baik untuk diri kita.
31. Iwanu ga hana (言わぬが花)
Terkadang diam itu lebih baik daripada mengatakan hal yang tidak-tidak.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "diam adalah emas."
32. Kobore saiwai (こぼれ幸い)
Mendapatkan keberuntungan/kebahagiaan yang tidak diduga-duga.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "seperti mendapatkan durian runtuh."
33. Kirei na hana ni wa toge ga aru (きれいな花には棘がある)
Hal-hal yang indah memiliki satu sisi yang bisa menyakiti manusia.
34. Kouin ya no gotoshi (光陰矢のごとし)
Berlalunya waktu secepat panah yang lepas dari busurnya. Intinya hidup ini sangat singkat.
35. Neko ni koban ( 猫に小判)
Memberi barang berharga pada orang yang tidak bisa menghargainya.
36. Akuji senri wo hashiru (悪事千里を走る)
Perbuatan buruk atau berita buruk menyebar dengan sangat cepat.
37. Ku wa raku no tane (苦は楽の種)
Penderitaan adalah awal dari kesenangan. Penderitaan saat ini akan menjadi kesenangan di masa depan jadi kita harus bisa menahan penderitaan itu agar di masa depan kita bisa menikmati kesenangannya.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian."
38. Kanemochi wa baka mo danna (金持ちはばかもだんな)
Seseorang di pandang hebat jika mempunyai banyak uang jadi dalam masyarakat uanglah yang dilihat bukan sifat atau karakternya.
39. Abata mo ekubo (あばたも靨)
Bagi orang yang menyukaimu muka jelekpun dianggap cantik/tampan.
Perumpamaan yang menggambarkan kekuranganpun akan terlihat menjadi kelebihan di mata orang yang mencintaimu.
40. Mi shirazu no kuchi tataki (身知らずの口叩き)
Perumpaan yang menggambarkan seseorang yang banyak bicara biasanya tidak memiliki kemampuan.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "tong kosong nyaring bunyinya."
41. Koukai saki ni tatazu (後悔先に立たず)
Perumpamaan yang mengingatkan kita bahwa penyesalan tidak akan datang duluan tapi di akhir. Jadi, sebelum melakukan sesuatu pikirkanlah baik-baik agar tidak menyesal di kemudian hari.
42. Zen wa isoge (善は急げ)
Lakukanlah hal-hal baik sesegera mungkin dan tanpa ragu-ragu.
43. Warau kado ni wa fuku kitaru (笑う門には福来たる)
Kebahagiaan akan datang dengan sendirinya pada rumah yang dimana penghuninya senantiasa tersenyum.
44. Jigoku no sata mo kane shidai (地獄の沙汰も金次第)
Perumpamaan bahwa segala sesuatu di dunia ini bisa diselesaikan dengan uang.
45. Hyakubun wa ikken shikazu (百聞は一見しかず)
Daripada mendengar dari orang berkali-kali lebih baik memastikannya dengan mata kepala sendiri.
46. Hito no uwasa mo shichi juu go nichi (人の噂も七十五日)
Gosip atau rumor yang beredar di tengah masyarakat tidak akan bertahan lama dan akan dilupakan setelah beberapa saat berlalu.
47. On wo ada de kaesu (恩をあだで返す)
Kebaikan dibalas oleh kejahatan.
Alih-alih membalas budi kebaikan seseorang, mereka malah membalasnya dengan kejahatan.
48. Akidaru wa oto ga takai (空き樽は音が高い)
Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang yang banyak bicara biasanya tidak ada otaknya (tidak berilmu).
49. Okubi ni mo dasanai (おくびにも出さない)
Tidak mengucapkan sepatah kata apapun.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "diam seribu bahasa."
50. Nito wo ou mono wa itto wo mo ezu (二兎を追う者は一兎をも得ず)
Jika kita melakukan dua hal yang berbeda di saat yang sama, pada akhirnya kedua hal tersebut tidak akan pernah berhasil.
51. Mikka bouzu (三日坊主)
Perumpamaan yang merujuk pada orang yang mudah bosan dan tidak bisa bertahan lama ketika melakukan apapun.
52. Shiranu ga hotoke (知らぬが仏)
Ketidaktahuan adalah kebahagiaan atau lebih baik tidak mengetahui sebuah kebenaran.
53. Toudai moto kurashi (灯台下暗し)
Sulitnya menyadari keadaan atau hal-hal yang berada di dekat kita. Sama seperti mercusuar yang menerangi jauh kapal-kapal di lautan dengan lampunya, tapi tempat di sekitar mercusuar itu sendiri gelap.
54. Suki koso mono no jouzu nare (好きこそ物の上手なれ)
Dalam hal apapun jika seseorang bekerja keras pada bidang atau hal yang mereka sukai, maka mereka akan mudah menguasainya.
55. Deru kui wa utareru (出る杭は打たれる)
1. Orang yang memiliki bakat atau kemampuan biasanya dibenci oleh orang-orang.
2. Orang yang melakukan hal berbeda dari kebanyakan orang akan dikritik dan diberi sanksi oleh masyarakat sekitar.
56. Yake ishi ni mizu (焼け石に水)
Usaha atau bantuan yang hanya sedikit takkan berarti apa-apa.
Diibaratkan seperti memercikkan air pada batu yang terbakar, air itu akan segera menguap (hal yang sia-sia).
57. Oni ni kanabou (鬼に金棒)
Membuat orang yang sudah kuat menjadi lebih kuat lagi.
58. Nodo moto sugireba atsusa wo wasureru (喉元過ぎれば熱さを忘れる)
Rasa sakit atau kesulitan yang amat hebat pun, setelah itu semua berakhir kita akan segera melupakannya.
59. Nana korobi ya oki (七転び八起き)
1. Tidak peduli berapa kalipun kita jatuh kita harus bangkit dengan keberanian baru.
2. Ada banyak sekali pasang surut dalam hidup.
60. En no shita no chikara mochi (縁の下の力持ち)
Orang yang bekerja di belakang layar untuk orang lain atau orang yang melakukan tugas tanpa pamrih.
61. Hotoke no kao mo sando made (仏の顔も三度まで)
Tidak peduli seberapa sabarnya seseorang jika terus diganggu dia pasti akan marah juga.
62. Tooku no shinrui yori chikaku no tanin (遠くの親類より近くの他人)
Orang lain yang tinggal dekat dengan kita atau sehari-hari berhubungan dengan kita lebih bisa diandalkan daripada saudara yang tinggalnya jauh.
63. Nikumarekko ni yo ni habakaru (憎まれっ子世に憚る)
Mereka yang dibenci oleh masyarakat luas sebaliknya adalah orang-orang yang akan memberikan pengaruh besar pada dunia.
64. Kane wa tenka no mawari mono (金は天下の回りもの)
Uang bukanlah benda yang diam di suatu tempat. Orang yang memiliki uang sekarang pasti suatu saat akan kehilangan uangnya sebaliknya orang yang sekarang tak memiliki uang pasti suatu saat akan mendapatkan uang.
65. Nagai mono ni wa makarero (長い物には巻かれろ)
Perumpamaan bahwa lebih baik kita mengikuti orang yang lebih kuat atau lebih tinggi jabatannya daripada kita.
67. Kai inu ni te wo kamareru (飼い犬に手を噛まれる)
Dikhianati oleh orang terdekat atau oleh orang yang kita sangat percaya, kita rawat dan sayangi.
68. Taigan no kaji (対岸の火事)
Sebuah perumpamaan yang menggambarkan sebuah peristiwa yang tidak memberikan pengaruh apa-apa pada diri kita.
69. Me to hana no saki(目と鼻の先)
Jarak yang sangat dekat seperti jarak antara mata dan hidung.
70. Seiten no hekireki (青天の霹靂)
Insiden atau peristiwa besar yang tiba-tiba saja terjadi.
71. Koubou ni mo fude no ayamari (弘法にも筆の誤り)
Perumpamaan yang berarti orang yang sudah mahir dalam bidangnya pun masih bisa melakukan kesalahan.
72. Gojippo hyappo (五十歩百歩)
Meskipun sedikit berbeda tapi secara keseluruhan sama.
(Orang yang melarikan diri sejauh 50 langkah dari peperangan menertawakan orang yang melarikan diri sejauh 100 langkah dari peperangan padahal mereka sama-sama melarikan diri).
73. Bouzu nikukerya kesa made nikui (坊主憎けりゃ袈裟まで憎い)
Ketika seseorang membenci sesuatu dia akan membenci segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
74. Kega no koumyou (怪我の功名)
Hal yang terlihat jelek atau biasa-biasa saja malahan memberikan hasil yang baik secara tak terduga.
75. Mekuso hanakuso wo warau (目糞鼻糞を笑う)
Mengolok-ngolok orang lain tanpa melihat kekurangan diri sendiri.
76. Shu ni majiwareba akaku naru (朱に交われば赤くなる)
Perumpaan bawasannya sikap kita dipengaruhi oleh pergaulan atau teman. Orang-orang sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan mereka, mereka bisa menjadi baik atau jahat tergantung pergaulan mereka (Jika kita berteman dengan tukang minyak wangi kita akan ketempelan wanginya).
77. Tora no i wo karu kitsune (虎の威を借る狐)
Perumpamaan tentang orang lemah yang sombong dan bergantung pada kekuatan orang yang lebih kuat darinya.
78. Juubako no sumi wo tsutsuku (重箱の隅をつつく)
Terlalu fokus pada hal-hal yang tak penting atau sepele yang membuat dirinya sendiri semakin kesulitan.
79. Tsuru no hito koe (鶴の一声)
Keputusan atau kata-kata dari orang yang berkuasa atau pun memiliki otoritas yang tidak bisa disangkal oleh siapapun.
80. Moroha no tsurugi (諸刃の剣)
(Pedang yang tajam pada kedua bilahnya akan melukaimu sendiri)
Sebuah perumpamaan yang menggambarkan di satu sisi memang terlihat berguna tapi disisi lainnya bisa sangat berbahaya.
81. Nokori mono ni wa fuku ga aru (残り物には福がある)
Perumpamaan ini menggambarkan janganlah sedih meskipun mendapat giliran terakhir karena terkadang urutan itulah yang justru beruntung.
82. Me no ue no kobu (目の上の瘤)
Perumpamaan tentang sesuatu yang merusak pemandangan ataupun sangat menggangu.
83. Kusattemo tai (腐っても鯛)
Perumpamaan yang mencerminkan hal-hal yang memang awalnya sudah hebat dan berkualitas tinggi meskipun mengalami kemunduran atau mengalami situasi yang buruk kualitasnya tidak akan pernah menurun.
84. Tsume no aka wo senjite nomu (爪の垢を煎じて飲む)
Mengikuti jejak atau mengambil pelajaran dari orang bijak.
85. Mago ni mo ishou (馬子にも衣装)
Perumpamaan yang menjelaskan bahwa, orang yang biasa-biasa saja sekalipun bisa terlihat menarik jika tampilan luarnya dirubah.
(Siapapun bisa terlihat cantik atau tampan dengan pakaian yang tepat)
86. Nurete de awa (濡れ手で粟)
Mendapatkan keuntungan besar dengan cara yang mudah.
87. Kaze ga fukeba okeya ga moukaru (風が吹けば桶屋が儲かる)
Setiap peristiwa bisa membawa efek yang tidak terduga atau mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
88. Keizoku wa chikara nari (継続は力なり)
Konsisten dalam melanjutkan apapun usaha yang kita perjuangkan adalah faktor penting penentu kesuksesan kita.
Jika kita terus berusaha keras kita pasti akan sampai ke tujuan/goal kita suatu saat nanti.
89. Seki no ue ni mo sannen (石の上にも三年)
Tidak peduli seberapa menyakitkan rintangan yang menghadang jika terus bersabar suatu saat pasti akan ada perubahan yang terjadi.
Ketekunan atau kesabaran kita suatu saat pasti akan membuahkan hasil.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Sunda "cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok"
90. Nasake wa hito no tame narazu (情けは人の為ならず)
Jika kita berbuat baik kepada orang lain kebaikan itu akan kembali lagi pada diri kita sendiri.
91. Kahou wa nete mate(果報は寝て待て)
Hal-hal baik akan datang pada mereka yang senantiasa menunggu.
92. Inu mo arukeba bou ni ataru (犬も歩けば棒に当たる)
1. Mendapatkan keberuntungan yang tidak terduga.
2. Mereka yang mencoba melakukan banyak hal sering kali terkena bencana karena hal yang mereka ingin lakukan.
93. Ame futte ji katamaru (雨降って地固まる)
Setelah pertengkaran atau perselisihan terjadi biasanya hubungan akan menjadi lebih erat.
94. Ningen Banji Saiou ga Uma (人間万事塞翁が馬)
Keberuntungan tidak dapat di prediksi dan bisa saja berubah-ubah. Hal yang awalnya kita kira bencana malahan bisa berubah menjadi keberuntungan dan begitu pula sebaliknya.
95. Rui wa tomo wo yobu (類は友を呼ぶ)
Orang-orang yang mempunyai pemikiran sama atau sangat mirip satu sama lain akan berkumpul secara alami.
96. Kawaii ko ni wa tabi wo sase yo (可愛い子には旅をさせよ)
Jika Anda menyayangi anak Anda biarkan dia melakukan perjalanan.
97. Tatsu tori ao wo nigosazu (立つ鳥跡を濁さず)
Saat meninggalkan suatu tempat, seseorang harus melihat bahwa segala sesuatunya dalam keadaan baik sebelum ia pergi.
98. Ki wo mite mori wo mizu (木を見て森を見ず)
Telalu fokus pada hal-hal kecil sehingga tidak bisa melihat hal-hal lain di sekitar Anda.
99. Kuchi wa wazawai no moto (口は災いの元)
Kata-kata atau ucapan bisa membawa bencana.
Peribahasa Jepang ini dekat artinya dengan peribahasa Indonesia "mulutmu harimaumu."
100. Kiki ippatsu (危機一髪)
Keadaaan yang sangat membahayakan (kritis/genting).
Peribahasa Jepang ini artinya dekat dengan pribahasa Indonesia "seperti telur di ujung tanduk."
101. Atama kakushite shiri kakusazu (頭隠して尻隠さず )
Sebuah sindiran kepada seseorang yang berpikir bahwa dia sudah menyembunyikan segala keburukan atau kesalahannya padahal sebenarnya semua orang sudah tahu kesalahan atau keburukannya itu.
102. Anzuru yori umu ga yasushi (案ずるより産むが易し)
Lebih mudah melakukan sesuatu daripada memikirkannya.
103. Oya no kokoro koshirazu (親の心子知らず)
Peribahasa yang menggambarkan seorang anak yang bersikap seenaknya tanpa tahu isi hati orang tuanya sendiri.
104. Kappa no kawa nagare (河童の川流れ)
Tidak peduli seberapa hebat atau pandainya seseorang pasti terkadang dia juga bisa gagal.
105. Kiku wa ittoki no haji kikanu wa isshou no haji
(聞くは一時の恥聞かぬは一生の恥)
Bertanya mungkin memang memalukan tapi hanya sesaat sedangkan jika tidak bertanya kita akan tetap bodoh dan rasa malunya akan abadi selamanya.
106. Shitashiki naka ni mo reigi ari (親しき仲にも礼儀あり)
107. Sugitaru wa nao oyobazaru ga gostoshi
(過ぎたるは猶及ばざるが如し)
Dalam hal apapun terlalu berlebihan sama buruknya dengan terlalu sedikit.
Peribahasa ini mengingatkan kita untuk tidak berlebihan dalam segala hal.
108. Tsuriotoshita sakana wa ookii (釣り落とした魚は大きい)
Hal yang gagal Anda dapatkan biasanya terasa lebih berharga.
109. Dorobou wo toraete nawa wo nau (泥棒を捕らえて縄を綯う)
Jika hal buruk terjadi segera tanganilah dengan cepat.
110. Donguri no sei kurabe (団栗の背比べ)
Semuanya setara tidak ada yang namanya terlahir istimewa.
111. Nai sode wa furenai (無い袖は振れない)
Kau tidak bisa memberikan hal kau tidak punya sama sekali.
Post a Comment for "100+ Peribahasa Populer Jepang (Nihon no Kotowaza)"