Cerita Horor Jepang : Bancho Sarayashiki, Okiku dan 9 Piring
Bancho Sarayashiki
Pada zaman
dahulu kala,
Di sebuah kastil yang terletak di didistrik
Edo (sekarang Tokyo) hiduplah seorang pelayan nan cantik bernama Okiku. Pelayan
disini berarti adalah perempuan yang selalu melayani apapun yang diinginkan
tuannya. Dikastil tersebut sebenarnya banyak pelayan yang lain akan tetapi
Ooyama Harima yang merupakan pemilik kastil
sangat menyukai Okiku.
Dia selalu memanggil
“Okiku ! Okiku ! “ dengan suara yang sangat
lembut.
Menurut Ooyama harima pelayan lainnya sama
sekali tidak menarik perhatian dia sedikitpun.
Membuat para pelayan lainnya merasa cemburu.
“Apaan sih , Okiku... Okiku lagi”
“Okiku ya okiku kita yah kita”
“Ayo kita beri pelajaran pada dia” kata
pelayan lainnya berniat buruk.
Mereka berniat mengerjai Okiku dengan cara
menyembunyikan satu pcs piring dari 10 piring kesayangan tuan Ooyama dan
melimpahkan semua kesalahan kepada Okiku.
Satu set piring tersebut adalah benda pusaka
dari leluhur tuan Ooyama yang jika hilang 1 pcs pun sudah tidak ada harganya.
Disuatu hari,
Ketika tuan Ooyama yang sudah lama tidak
melihat 1 set piring miliknya, menemukan piringnya hanya berjumlah 9 buah.
Tuan Ooyama langsung memanggil semua
pelayannya. Ketika dia bertanya siapa yang menyembunyikan satu piringnya para
pelayan berkata,
“Piring itu sudah dipecahkan oleh Okiku”
Karena semua pelayan sepakat menuduh Okiku,Tuan
Ooyama menjadi sangat marah dan kemudian memarahi Okiku.
“Jika kamu pelakunya mengaku saja ! jika kamu
jujur dari awal aku akan memaafkanmu” kata tuan Ooyama marah besar.
“Tidak, bukan saya yang memecahkannya, pasti
ini salah paham” kata Okiku merasa tidak melakukan apa-apa terhadap 1 set
piring itu.
“Kamu masih saja berbohong ! aku tidak ingin
melihat mukamu lagi ! pergi dari sini !” kata tuan Ooyama sangat marah.
Okiku yang merasa kecewa masuk kedalam sumur
di kastil tersebut dan meninggal dunia.
Sejak saat itu setiap tengah malam selalu
terdengar suara dari arah sumur,
“Satu... dua... tiga... empat... lima...
enam... tujuh... delapan... sembilan... kenapa cumansembilan” Dengan suara
lirih Okiku terus menghitung ulang piringnya.
Semenjak itu di kastik milik tuan Ooyama terus
menerus terjadi kejadian yang buruk. Mereka yang tinggal dikastil termasuk tuan
Ooyama dan para pelayan satu persatu meninggal dunia.
*Diversi lain diceritakan
bahwa yang menyembunyikan satu piring tersebut adalah si Tuan Ooyama sendiri demi
bisa memaksa Okiku menikah denganya.
END
Amanat
yang bisa diambil dari cerita diatas : “Jangan asal menuduh seseorang” “perbuatan
buruk akan dapat balasannya” sama kaya yang di ceritakan diatas tuan Ooyama
yang marah mengusir Okiku dari kastil serta para pelayan yang menuduh Okiku
bersalah dapat balasannya juga kan diakhir cerita mereka seperti terkena
kutukan akan apa yang mereka sudah lakukan pada Okiku.
Terima kasih banyak
ReplyDeleteI love you desill 😘
ReplyDeleteLove U Toooooo
ReplyDelete