Dongeng Jepang : Perang Kepiting dan Monyet
Zaman
dahulu kala hiduplah kepiting dan seekor monyet. Suatu hari monyet memungut kacang tanah dan kepiting memungut nasi kepal.
“
Jika kacang tanah ini di tanam akan menjadi sebuah pohon lo, dan lagi jika
datang musim gugur kacang tanah ini akan lebih banyak berbuah” kata Monyet
merayu karena ingin menukarkan kacang tanah dengan nasi kepal.
Akhirnya
si kepiting setuju untuk menukarkan nasi kepalnya dengan kacang tanah milik
monyet. Setelah monyet mendapatkan nasi kepal dia langsung memakannya dengan
lahap.
Si
kepiting kemudian menanam kacang tanah tsb.
“
Ayo cepat tumbuh kacang tanah jika kau tidak tumbuh aku akan memotongmu dengan
gunting” kata kepiting bernyanyi
sambil menyirami kacang tanah itu.
Kacang
tanah yang ditanam tadi langsung tumbuh menjadi besar dan buah nya tumbuh
dengan lebat. si kepitingpun sangat berbahagia.
“Pasti
buahnya enak” kata kepiting
Si kepiting yang berbahagia tadi mencoba naik keatas pohon untuk mengambil buah
kacang tanah tetapi karena kepiting berjalan minggir dia tidak bisa menaiki
pohon tsb.
Akhirnya si kepiting meminta bantuan kepada si Monyet.
Si
monyet yang dengan mudah naik keatas pohon terus memakani buah kacang tanah
tanpa memperdulikan si kepiting yang menunggunya dibawah.
“Nyam
nyam” si monyet memakani buah kacang tanah.
“Hei
Monyet ayolah lemparkan buah itu padaku” kata si kepiting memohon.
Si
Monyet yang merasa kesal melempari kepiting dengan buah yang paling keras.
Kemudian buah tsb mengenai si kepiting. Si kepiting
itu jatuh tersungkur kemudian ia pulang kerumah.
Si kepiting yang terluka parah merawat dirinya sendiri dirumah. Para teman-temannya
datang menjenguk seperti tuan usu*, tuan hachi*, tuan kuri* dan
tuan konbu*.
“Apa
dia baik-baik saya” kata tuan hachi
“Siapa
yang melakukan ini semua” kata tuan konbu
Semua
teman tuan kepiting sepakat untuk memberi pelajaran pada Monyet. Tapi ketika
mereka sampai dirumah monyet tidak ada.
Karena
monyet tidak ada rumah para teman-teman tuan kepiting membuat rencana untuk
memberi pelajaran kepada si Monyet.Tuan kuri
bersembunyi diperapian, tuan hachi bersembunyi
dibalik gentong air, tuan usu bersembunyi
diatas genteng, dan tuan konbu bersembunyi di balik pintu.
Tidak
beberapa lama akhirnya si Monyet pulang kerumah.
“Uh..
dingin sekali” kata si Monyet.
Si
monyet yang kedinginan bermaksud menyalakan api diperapian. Otomatis tuan kuri
yang bersembunyi diperapian kepanasan kemudian membenturkan tubuhnya kearah
kepala si Monyet.
“ADUH
!” kata si Monyet kesakitan.
Kepala
monyet terbakar, dengan tergesa-gesa monyet bermaksud mendinginkan kepalanya
dengan air. Tapi kepala si monyet malah disengat oleh tuan hachi yang sejak tadi bersembunyi didekat gentong air.
“SAKITT
!” teriak si Monyet
Si
Monyet yang kesakitan tergesa-gesa melarikan diri ke arah pintu keluar. Tapi
kaki si Monyet dijegal oleh tuan konbu yang bersembunyi di balik pintu.
Monyet
yang terjatuh kemudian ditimpa oleh tuan usu
yang turun dari atap. Si Monyet kemudian pingsan.
Si
Monyet akhirnya setuju untuk meminta maaf kepada induk Kepiting dan semua
temannya. Akhirnya Mereka hidup bahagia bersama-sama didalam hutan.
END
Amanat
yang bisa diambil dari cerita diatas adalah apa yang kita perbuat pasti ada
balasannya dimasa depan. Seperti si Monyet yang serakah memakan semua kcang
tanah sendirian tapi akhirnya dia dibalas oleh teman-teman si kepiting. Jadi
jangan punya sikap serakah yah kawan.
Segitu
dulu yah ceritanya kawan jangan lupa tunggu cerita-cerita dan artikel lainnya
di blog ini kawan... dan satu lagi jangan lupa kritik dan komentarnya di kolom
komentar dibawah. Terima kasih atas kunjungannya diblog kami yang sederhana ini
^_^
Baca juga : Dongeng Jepang : Kisah Malang Burung Gereja Bisu, dan Kakek Baik Hati
Note
:
Usu
: Tipis
Hachi
: Lebah
Kuri
: Kastanye
Konbu
: Gagang laut
Post a Comment for "Dongeng Jepang : Perang Kepiting dan Monyet "