Dongeng Kikimimi Zukin - Tudung Kepala yang Bisa Mendengar
Tudung
Kepala yang Bisa Mendegar
Zaman dahulu kala, hiduplah seorang
kakek yang baik hati.
Ditengah perjalanan pulang dari
mengambil kayu ia bertemu dengan seekor rubah yang hendak mengambil kacang.
Karena si rubah tidak bisa mengambil satupun kacang si kakek yang merasa
kasihan membantu untuk mengambilnya, si rubah yang merasa senang terus melihat
kearah punggung si kakek yang sosoknya mulai menjauh.
Suatu hari,
Si kakek pergi keluar kota dan ia
pulang kemalaman. Diperjalanan pulang ia kembali bertemu dengan si rubah yang
ia temui tempo hari. Si rubah mengangkat satu tangannya seperti mengajak pergi
ke suatu tempat.
Si kakek memutuskan untuk mengikuti si
rubah. Ternyata si rubah itu mengajak si kakek untuk bertemu dengan ibunya. Ibu rubah berkata,
“Ini adalah ucapan terimakasih ku
karena telah mengambilkan kacang untuk anakku” kata si ibu rubah sambil
menyodorkan sebuah tudung kepala yang keliatan sangat kotor.
Keesokan harinya,
Ketika si kakek sedang memotong kayu,
tiba-tiba dari saku bajunya terlempar sebuah tudung yang diberikan oleh ibu
rubah tadi malam. Lalu si kakek mencoba memakai tudung itu di kepalanya.
Kemudian terdengar suara,
“Beras yang dihasilkan dari sawah milik
Yohei tahun ini juga enak yah”
“Berasnya terasa sedikit manis ....
Rasanya seperti menyebar dimulutku”
Si kakek melihat ke sekelilingnya tapi
tak ada seorangpun disana.
Ketika si kakek melepaskan tudungnya
suara itu berhenti, dan hanya terdengar suara burung pipit yang seperti sedang
mengobrol.
Si kakek berfikir “Masa sih?”
Kemudian si kakek kembali mengenakan
tudung tersebut. Lalu terdengar kembali suara orang yang sedang mengobrol tadi.
Ternyata tudung yang diberikan oleh ibu
dari anak rubah yang tempo hari ditolonnya adalah tudung ajaib yang bisa
mengerti bahasa binatang.
“Ini adalah tudung ajaib !” kata si kakek
sambil terkejut.
Semenjak saat itu si kakek bisa
mengerti bahasa dari berbagai macam jenis binatang.
Suatu hari, si kakek mendengar
percakapan 2 ekor gagak.
“Ngomong-ngomong.... bagaimana kondisi
putri dari kaisar shoya ?”
“Bukannya malah membaik kondisi
tubuhnya setiap hari terus memburuk”
“Oh begitu .... kasian sekali yah
padahal dia adalah putri yang sangat cantik dan baik hati”
“Entah apa yang salah ?”
Si kakek mendengarkan dengan seksama
pembicaraan kedua burung gagak itu.
“Sudah pasti yang salah adalah pohon
pinus yang ada di sebelah gudang rumah kaisar shoya”
“Hah ? pohon pinus ? memangnya ada apa
dengan pohon pinus itu ?”
“Pohon pinus yang ada di sebelah gudang
itu setiap hari berteriak kesakitan punggungku sakit ! punggungku sakit !
begitu katanya”
“Lalu, jika rasa sakit pohon pinus
menghilang apakah tuan putri akan kembali sembuh ?
Si kakek yang mendengarkan obrolan ke
dua burung gagak itu menjadi kasian terhadap kondisi si putri walaupun ia belum
bertemu satu kalipun. Lalu ia memutuskan untuk terus mendengarkan pembicaraan ke dua gagak tentang pohon pinus tersebut.
“Lalu apa yang seharusnya dilakukan ?”
"Umm, tepat
disebelah pohon pinus itu kan ada sebuah gudang baru ? Nah gudang itu lah yang
menimpa akar si pohon pinus itu. Jadi jika gudang itu dipindah pasti si pohon
pinus dan tuan putri juga akan kembali sehat”
Si kakek akhirnya memutuskan untuk
pergi ke istana kaisar Shoya untuk memastikan kebenaran obrolan ke dua burung
gagak yang ia dengar.
Si kakek yang sudah sampai di rumah
tuan Shoya bertanya kepada pembantu kaisar,
“Apakah ada sebuah gudang yang baru dibangun
di dekat istana ini beberapa waktu yang lalu ?”
Para pembantu yang ada di istana itu
sedikit terkejut.
“Yah ... ada satu di halaman belakang ,
memangnya ada apa ?
"Oh jadi memang ada ... Kalau
begitu, satu pertanyaan lagi. Apakah ada pohon pinus tua di samping gudang baru
itu?"
Ketika si kakek bertanya seperti itu,
orang-orang di istana itu kembali terkejut. Ketika si kakek berbicara bahwa
penyebab dari sakit yang di derita oleh tuan putri di istana itu ada
hubungannya dengan pohon pinus di dekat gudang para pembantu di istana itu
segera memberitahukan hal tersebut kepada kaisar Shoya.
Semenjak kedatangan si kakek, gudang
itu mulai dibangun kembali di tempat yang jauh dari pohon pinus, dan pekarangan
di sekitar pohon pinus dikembalikan ke keadaan semula.
Raut muka putri berangsur-angsur
membaik dan ketika gudang itu telah sepenuhnya selesai dipindahkan, pipi sang
putri berubah menjadi merah muda dan kondisi badanya telah sepenuhnya pulih.
Hal ini membuat kaisar Shoya dan para penghuni istana menjadi sangat senang.
“Kaisar Shoya membarikan banyak hadiah
kepada si kakek sebagai wujud terimakasih”
Dalam perjalanan pulang, si kakek membeli
aburaage yang merupakan makanan favorit
si rubah menggunakan hadiah yang ia terima dari kaisar.
END
Amanat
“Perbuatan baik akan dibalas dengan hal
yang baik pula”
Seperti yang tercermin dari dongeng di
atas perbuatan baik si kakek yang membantu seekor rubah mengambil kacang di
balas dengan sebuah tudung ajaib. Dan perbuatan baik si kakek yang menolong seorang
putri juga mendapatkan hadiah yang banyak dari kaisar. Jadi jangan sungkan
berbuat baik yah kawan.
Baca juga : Legenda Tanabata, Kisah Cinta Orihime dan Hikoboshi
Segitu dulu yah kawan dongeng kali ini
jika kalian suka silahkan komen dibawah.
Note :
Aburaage : bahan makanan Jepang berupa
lembaran tahu berbentuk tipis yang digoreng dengan minyak goreng sehingga warnanya
menjadi kuning keemasan.
Patut dicontoh ini sifat kakek
ReplyDeleteIyah karna yang baik blasannya baik juga
ReplyDelete