Omusubi Kororin, Nasi Kepal yang Menggelinding
O Musubi Kororin
“Nasi Kepal yang Menggelinding”
Zaman
dahulu kala,
Hiduplah seorang kakek penebang kayu. Karena
waktu sudah mulai siang ia memutuskan untuk memakan bekalnya sambil merebahkan
punggungnya di sebuah batang pohon bekas tebangan.
“Nasi kepal yang dibuat oleh istriku rasanya selalu
enak” kata si kakek bicara sendiri sambil membuka kulit bambu pembungkus nasi
kepalnya.
“Kororin”
nasi kepal yang dipegang oleh si kakek jatuh ketanah kemudian menggelinding menuju
lubang yang ada dibawah bukit tempat si kakek duduk.
“Aduh ! jadi mubajir” kata si kakek.
Ketika si kakek mengintip kedalam lubang
tempat nasi kepalnya jatuh terdengar sebuah lagu,
♪ O musubi kororin ...Korokororin
♪Menggelinding ... dan masuk ke dalam lubang
“Aneh sekali... siapa yang menyayikan lagu
itu ?”
Aku tidak pernah mendengar nyayian seindah
ini.
“Baiklah akan aku jatuhkan satu nasi kepal
lagi”
Si kakek memasukan nasi kepal lagi kedalam
lubang.
Tidak beberapa lama terdengar kembali nyayian
yang sama,
♪ O musubi kororin ...Korokororin
♪Menggelinding ... dan masuk ke dalam lubang
“Ini menarik sekali”
Si kakek yang merasa senang tanpa sadar
memasukan semua nasi kepal yang ia punya kedalam lubang tersebut.
....
Di keesokan harinya,
Si kakek membawa lebih banyak nasi kepal
kedalam hutan. Setelah waktu mulai siang ia dengan sengaja menggelindingkan
nasi kepal yang ia bawa ke arah lubang yang kemarin.
Setelah itu, kembali terdengar nyayian indah
seperti kemarin dari dalam lubang.
“Aduh... nasi kepalku sudah habis tapi aku
masih ingin mendengarkan nyanyian itu... Oh iyah ! bagaimana kalau aku masuk
saja kedalam lubang itu untuk mendengarkan lagunya lebih dekat”
Si kakek menggelinging seperti nasi kepal dan
masuk kedalam lubang. Setelah sampai didalam si kakek melihat banyak sekali tikus
yang mendiami lubang itu.
“Selamat datang kakek ! terima kasih atas
nasi kepal yang telah kakek berikan pada kami” kata para tikus itu menundukan
kepala kecil mereka sebagai tanda terima kasih.
“Baiklah kali ini kami akan membuatkan mochi
sebagai tanda terima kasih dari
kami”
Lalu para tikus itu membawa lesung dan sebuah
tongkat untuk menumbuk.
♪ Petttan ... nezumi no omochi tsuki
♪Pettan... ana no naka
Para tikus bernyayi sambil menumbuk mochi.
“Ini
adalah mochi yang paling enak… lagu dan mochi nya tidak ada bandingannya
didunia” kata si kakek sangat senang.
Setelah
si kakek merasa kenyang, ia di beri sebuah “ palu ajaib” yang bisa mengeluarkan
apapun yang diinginkan oleh pemiliknya.
Ketika
sampai dirumah,
“Istriku
… apa yang kau inginkan ?” Tanya si kakek.
“Hmm.
Sebenarnya banyak benda yang kuinginkan akan tetapi, seberapa berharganya benda
lebih bahagia lagi jika aku memiliki seorang bayi kecil”
“Oke …
akan ku coba”
Hanya
dengan satu ayunan palu yang dipegang oleh si kakek, seorang bayi sudah muncul
diatas pangkuan si nenek.
Pastinya
seorang bayi dengan tubuh yang sempurna.
Si kakek
dan si nenek kemudian merawat bayi itu dan hidup rukun selamanya.
END
Amanat
“Kebaikan
akan selalu berbuah kebaikan pula”
Seperti
si kakek yang memberikan banyak nasi kepal kepada para tikus didalam lubang,
merasa senang terhadap hal itu para tikus membalas kebaikanya dengan memberikan
sebuah palu ajaib kepada si kakek. Makanya temen-temen jangan lupa berbuat
kebaikan terhadap sesama karena kebaikan kita yang sekarang mungkin akan dibalas dengan kebaikan lagi nantinya.
Segitu
dulu yanh artikel ini terima kasih atas kunjungan nya ke blog sederhana ini
nantikan terus update artikel lainya.
Baca juga : Kobutori Jiisan, Kakek Pipi Benjol
Note :
O musubi
: nasi kepal
Kororin :
bunyi jatuh dalam bahasa jepang
Post a Comment for "Omusubi Kororin, Nasi Kepal yang Menggelinding"