Hikiko san, Kisah Hantu Penyeret dari Jepang
(Asal-usul hantu penyeret Hikiko san)
Disuatu waktu hiduplah seorang
anak SD sebut saja si A. Ketika pulang sekolah si A ini selalu pulang bersama
teman-temannya sebut saja si B , si C, dan si D tapi, dihari itu karena hujan
terus turun dari siang hari si A yang rumahnya paling jauh memutuskan untuk
pulang terlebih dahulu.
Disepanjang
jalan pulang hujan rintik-rintik mengiringi langkah si A. Ditengah perjalanan
ia melewati sebuah jembatan besar yang memang sehari-hari ia lewati untuk
pulang dan pergi ke sekolah. Di jembatan itu si A berjalan pelan seperti
biasanya. Tepat ketika ia sampai di tengah-tengah jembatan itu samar-samar ia
melihat sesosok manusia yang berjalan dengan sangat cepat di pinggir sungai
tepat dibawah jembatan itu. Karena di sekitar si A suasananya lumayan gelap ia
berusaha keras menyipitkan mata untuk bisa melihat jelas sosok itu. Ternyata
sosok itu adalah seorang wanita.
Wanita itu berjalan sambil menyeret
sebuah boneka yang ukurannya kira-kira sebesar badan si A. Dengan memakai baju
putih nan lusuh rambut wanita itu sangat panjang sehingga menutupi mukanya,
perawakan nya tinggi langsing serta mata dan mulut sobek sampai pinggir.
Ketika si A berusaha melihat lebih
jelas lagi ternyata boneka yang diseret dengan cepat oleh wanita itu bukanlah
boneka biasa melainkan tubuh anak SD yang seumuran dengan dia. Si A ketakutan
bukan main, ia bermaksud untuk lari dari tempat itu. Tepat di saat si A
bermaksud lari wanita itu menyadari kehadiran si A kemudian ia mengejar si A
sambil berteriak dengan suara yang sangat mengerikan.
Si A yang berlari sangat kencang tidak
mempedulikan sekitarnya akhirnya sampai di rumah, dimalam harinya ia tidak bisa
tidur sampai pagi menjelang. Cuaca di pagi hari itu berbeda dengan hari kemarin
langitnya sangat cerah, sehingga membuat si A lupa akan kejadian kemarin.
...
...
Dihari itu seperti biasa setelah jam
sekolah telah usai si A selalu bermain bersama dengan si B dan si C dan si D dikelas.
Tak terasa waktu sudah lewat dari jam 6 sore, ketika si A melihat kearah jendela ternyata diluar sedang hujan.
Kemudian si A kembali mengingat
kejadian kemarin sore....
Lalu si A menceritakan semua kejadian
yang terjadi kemarin kepada teman-temannya. Semua temannya merasa percaya dan
tidak percaya kepada cerita si A. Si B merasa kasihan melihat si A yang ketakutan menceritakan apa yang ia alami kemarin ketika si B akan
mengucapakan sesuatu kepada si A, si A malah melihat ke arah luar jendela dan
berkata,
“Itu dia ! dia ada di gerbang sekolah !
kata si A sambil berteriak.
Ketika semua teman si A melihat kearah
gerbang, mereka semua melihat seorang wanita seram yang berdiri dengan
gemetaran di antara deraian hujan rintik-rintik. Wanita itu kemudian menyadari
keberadan anak-anak itu, ia kemudian bergerak cepat dengan posisi menyamping seperti kepiting kearah sekolah.
“Ternyata apa yang dikatakan oleh si A
benar, semuanya ayo kita lari !” kata si C sambil berteriak.
Semua anak itu kemudian berlari kearah
tangga untuk turun tapi ketika mereka hendak turun ternyata dibawah tangga itu
sudah ada si wanita tadi tanpa sadar mereka saling bertatap mata. Perawakan si wanita sangat
tinggi bahwa kepalanya sampai menyentuh langit-langit sekolah.
Kemudian,
Kemudian,
Keempat anak itu bersembunyi ditempat
berbeda-beda agar tidak tertangkap. Si A bersembunyi di ruang guru, si B bersembunyi
di lemari tempat penyimpanan alat bersih-bersih, si C bersembunyi di kelas
masak dan si D entah bagaimana caranya ia berhasil melarikan diri dengan
memanjat pagar sekolah.
Ketiga anak yang tersisa itu terus diam
di persembunyian masing-masing menunggu kepergian si wanita seram tersebut. Di
luar terdengar suara seperti orang kesakitan “Ekhhhh... ekhhhh...” dan suara
langkah kaki yang sangat cepat.
Ketika hari sudah menjelang pagi, si C
keluar dari tempat persembunyiannya menuju kelas dimana si B bersembunyi.
“Kau baik-baik saja” kata si C sambil
membuka lemari tempat penyimpanan alat kebersihan. Si C sangat lega melihat
keadaan si B yang masih baik-baik saja.
Si C yang sudah merasa lega kemudian
bertanya tentang keberadaan si D , si B kemudian menjawab kalau si D bisa
melarikan diri dari sekolah dan pastinya sudah berada dirumahnya Tapi, ketika
si C menanyakan keberadaan si A , si B berkata sambil gemetaran,
“Aku ... aku melihatnya, ketika
menjelang tengah malam untuk memastikan keadaan sekitar aku mencoba keluar dari
lemari. Ketika aku melihat keluar dari jendela kelas.... dia .... wanita yang
seram itu sedang berlari sambil menyeret tubuh si A dengan sangat cepat”
-
Nama asli dari wanita itu adalah “Mori
Hikiko” dia adalah seorang gadis dengan perawakan tinggi sangat aktif dan
cantik. Dia telah di bully sejak lama karena guru dikelasnya sangat
menyayanginya ditambah nama nya yang terdengar sangat mencolok. Bullyan yang ia
terima seperti di dalam tas nya di taruh mayat kucing, di bekal makan siangnya
di taruh bangkai serangga, sepatunya di sobek-sobek dengan cutter, buku
pelajarannya di buang ke tong sampah dan ia juga pernah di kunci didalam lemari
tempat alat kebersihan. Dia menerima banyak bullyan yang tidak
berprikemanusian.
Di suatu hari,
Grup yang sering membully Hikiko mengikat
tangan Hikiko dengan tali dan menarik sebelah kakinya kemudian mereka menyeret
Hikiko mengelilingi sekolah.
“Kami akan menarik si Hikiko nih !”
kata grup pembully Hikiko berteriak dengan kencang.
Hikiko berteriak meminta tolong kepada
teman-temannya yang lain tapi bukannya berniat menolong mereka malah melihat
saja sambil tertawa.
Setelah Hikiko di seret mengelilingi
sekolah ia di seret kembali ke arah kelas dan ketika melewati sebuah tikungan
dilorong sekolah mulutnya terpentok tembok sehingga dia terluka sangat parah di
daerah sekitar mulut. Lalu, semenjak kejadian itu ia tidak pernah terlihat lagi
di sekolah.
Setiap hari dia terus mengurung diri
dikamar sambil menangis diatas kasur. Dirumah ia sering di pukuli oleh ayahnya
yang suka mabuk. Dan juga bersama dengan ibunya ia juga sering di seret.
Walaupun ia disiksa terus ia tetap saja tidak berangkat ke sekolah dan tetap
tinggal dirumah kemudian karena takut ia tidak pernah keluar kamar lagi, ayah
ibunya kemudian memutuskan untuk tidak lagi memberi Hikiko makanan. Suatu ketika,
tidak sengaja orang tuanya mengintip kamar Hikiko disana mereka melihat Hikiko
memakan serangga karena kelaparan. Orang tua Hikiko yang merasa jijik
memutuskan untuk mengurung Hikiko dikamar itu. Namun, sekali dalam sehari orang
tua Hikiko selalu memberikan nasi kepal seharga 100 yen yang biasa dijual di swalayan
dan air. Hikiko melewati tahun demi tahun tanpa keluar dari kamarnya.
Hikiko sangat menyukai Hujan...
Karena hujan bisa membuat Hikiko
melupakan luka yang menyayat wajahnya hingga menjadi buruk.
Kemudian setelah beberapa saat berlalu, Hikiko mulai menyerang anak sekolah dasar ketika hujan mulai turun. Ia sering
keluar lewat jendela kamarnya dan dengan tinggi badan yang tidak normal ia
mulai membalas dendam kepada teman-temannya yang pernah menindas dia waktu
dulu.
Hikiko san sangat benci jika ada orang
yang melihat wajahnya. Dia akan tetap dikamarnya kecuali cuaca sedang hujan, yaitu
hujan rintik-rintik yang menyebabkan penglihatan mata orang-orang kabur. Akan
tetapi , jika hujan turun ia akan berkeliaran di sekitaran sekolah dasar dan
mulai menyerang anak-anak sekolah. Hikiko san menjadi gila ia sering mengiris
bagian luka yang hampir sembuh di tubuhnya seperti mengiris mata dan mulutnya.
Anehnya meskipun wujudnya sangat mengerikan, biasanya yang bisa melihat dia
hanyalah anak sekolah dasar saja. Hikiko juga tidak akan melepaskan
anak sekolah dasar yang sudah melihat wajahnya.
Jika Hikiko san melihat anak SD, ia
akan mengejarnya sambil berteriak,
“Mengapa kau lari ! apakah wajahku
jelek ? jahat sekali !!”
Ketika ia mengejar anak kecil padahal
ia berlari dengan menyamping seperti
halnya kepiting entah mengapa kecepatan larinya sangat luar biasa. Dan jika
kaki mangsanya sudah ia gengam , ia akan menarik dan menyeretnya dengan
kecepatan seperti hewan buas. Walaupun Hikiko melewati tangga ia tidak akan
mengendurkan kecepatannya sehingga anak kecil yang ia seret akan berubah
menjadi sepotong daging yang tercabik-cabik. Parahnya lagi, sebelum ia
menemukan anak kecil yang baru ia tidak akan melepaskan kaki manusia yang ia
seret sebelumnya.
Hikiko san menyimpan tubuh para korban
nya di rumahnya ia mengoleksinya bersama dengan 2 orang tua yang telah ia seret
juga. Kemudian, ketika hujan turun ia menyeret salah satu tubuh anak yang
paling ia sukai. Namun, karena Hikiko adalah anak yang tertindas, oleh karena itu ia
tidak akan menyerang anak yang tertindas. Disamping itu, jika ada anak yang memiliki tag nama yang sama
dengan anak yang pernah menindas dirinya sendiri, ia tampaknya takut dan tidak akan
mendekatinya.
Ada beberapa cara menyelamatkan diri
ketika bertemu dengan Hikiko san,
Yang pertama, seperti yang sudah di sebutkan
diatas anak yang tertindas dan anak yang namanya sama dengan menindas Hikiko
dulu tidak akan di serang.
Yang kedua, ketika ditanya “ apakah
wajahku jelek?” berteriaklah sambil berkata “ aku seret kau ! aku seret kau”. Jika
ketika ditanya kita menjawab normal dengan seperti “wajahmu cantik” ia akan
menyukai mu dan tetap menyeretmu. Dan jika kau menjawab “ yah.. Jelek”ia akan
marah dan menyeret tubuhmu. Dan jika menjawab dengan kata “ Biasa-biasa saja”
karena dia bukan kuchisake onna hal
ini tidak akan berarti apa-apa.
Alasan ia menyeret anak-anak kecil
adalah untuk membalas dendam akan tetapi dirinya sendiri jadi trauma karena
diseret.
Satu lagi cara untuk menyelamat diri
dari Hikiko san,
Karena Hikiko san sangat benci melihat
wajahnya sendiri jika ia disodorkan dengan cermin ia akan melarikan diri.
END
Cerita Hikiko san ini
merupakan legenda perkotaan di Jepang atau legenda yang berhembus di sebuah
kota hantu Hikiko san atau si penyeret ini sangat terkenal di jepang kadang ia
juga di muat dalam anime sepanjang penglihatan minmin karakter hantu ini pernah
muncul di anime “Mob psyco” untuk episode nya minmin lupa.
Semoga artikel kali ini
bermanfaat yah terima kasih telah berkunjung di blog aku yang sederhana ini.
Baca juga : Kisah Hanako san, Hantu Penunggu Toilet Jepang
Note :
Kuchisake onna : hantu jepang dengan
mulut sobek
Post a Comment for "Hikiko san, Kisah Hantu Penyeret dari Jepang"